Inikah Julukan iPad Layar 12,9 Inci?

KOMPAS.com – Sempat hilang, rumor mengenai iPad dengan bentang layar 12,9 inci kembali beredar di internet. Kali ini, beredar gambar dan juga beberapa spesifikasi dari perangkat tersebut.

Dalam postingan di situs Weibo, seperti KompasTekno kutip dari GizmoChina, Senin (2/2/2015), seorang sumber menyebutkan, iPad terbaru ini kemungkinan akan menggunakan skema nama yang sama dengan iPhone 6 Plus.

Dengan layarnya yang lebih besar dari tablet Apple lainnya, produk dengan layar jumbo ini disinyalir akan menggunakan nama iPad Plus.

Masih berdasarkan posting tersebut, layar 12,9 inci ini bakal mendukung resolusi yang cukup tinggi, yakni 2K.

Oleh karena layarnya yang besar, iPad Plus dikabarkan bakal memiliki badan yang cukup bongsor. Ia akan memiliki ukuran ketebalan 7 mm, dengan bobot sekitar 700 gram.

Sebagai perbandingan, iPad Air 2 memiliki ketebalan 6,1 mm dan bobot 437 gram.

Membesarnya perangkat tersebut juga bisa membuat ruang bagi Apple untuk memperbesar baterai perangkat. iPad Plus dirumorkan memiliki baterai 11.000 mAh, lebih besar 50 persen dari iPad saat ini.

Tahun 2014 lalu, santer terdengar kabar, Apple akan merilis iPad dengan ukuran layar lebih besar dari biasanya, yaitu 12,9 inci. Akan tetapi, pada saat peluncuran iPad terbaru, tablet jenis ini sama sekali tidak disinggung oleh Apple.

Menurut kabar yang beredar, Apple sebenarnya memang memiliki rencana untuk merilis tablet tersebut pada tahun 2014 lalu. Sayangnya, masih ada kendala teknis yang membuat mereka membatalkannya.

Cara Instalasi WhatsApp untuk PC

KOMPAS.com – Lama dinanti, WhatsApp versi desktop akhirnya resmi dirilis. Pengumuman hadirnya aplikasi chatting versi komputer ini disampaikan langsung oleh CEO WhatsApp Jan Koum dalam sebuah postingan di akun Facebook resminya, Rabu (21/1/2015).

Bagaimana cara meng-install aplikasi tersebut di desktop (PC) dan laptop? Pengguna ternyata tidak perlu mengunduh dan instalasi file khusus apa pun di PC untuk aplikasi WhatsApp versi ini.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Koum, pengguna WhatsApp bisa langsung mengakses layanan tersebut melalui web browser atau peramban.

Itu artinya, pengguna hanya perlu memiliki browser di perangkat PC. Untuk masa awal peluncurannya, Koum meminta pengguna untuk menjalankan aplikasi tersebut melalui peramban milik Google, yakni Chrome.

Sementara ini, baru pengguna WhatsApp di Android, Windows Phone, dan BlacBerry yang bisa menikmati fitur tersebut. Pengguna gadget Apple berbasis iOS masih harus sedikit bersabar. Menurut Koum, masih ada batasan dari platform Apple yang membuat fitur baru ini belum bisa berjalan.

Untuk mengaktifkan fitur WhatsApp di PC, pengguna diminta mengunjungi laman https://web.whatsapp.com menggunakan browser Google Chrome tersebut. Yang harus dilakukan sebelumnya adalah memperbarui aplikasi WhatsApp dari toko aplikasi platform masing-masing.

Dalam laman tersebut, pengguna akan diminat untuk login menggunakan QR Code yang ada melalui aplikasi WhatsApp versi terbaru. Caranya, dari aplikasi masuk ke menu “WhatsApp Web” untuk memindai (scanning) QR Code yang tampil di https://web.whatsapp.com di browser Chrome.

Pengguna memang tidak perlu melakukan pendaftaran baru untuk menggunakannya karena fitur web ini hanya merupakan perpanjangan dari ponsel. Artinya, semua pesan akan tetap aktif di ponsel.

Benarkah 4G “Tahap Dua” Bikin Koneksi Makin Kebut?

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjanjikan implementasi teknologi 4G di frekuensi 1.800 MHz pada tahun ini. Tapi benarkah penerapan teknologi ini akan membuat pelanggan bisa menikmati internet kecepatan tinggi?

Pengamat telekomunikasi Teguh Prasetya menyambut positif rencana implementasi teknologi 4G tersebut. Penerapan di frekuensi 1.800 MHz ini dinilainya bisa meningkatkan kecepatan akses internet. Pengumuman yang akan dilakukan Menkominfo pada Februari mendatang pun bisa jadi sinyal agar operator-operator mulai bersiap.

“Kalau di 1.800 MHz, ada 20 MHz spektrum yang lebih lebar. Ini bisa dipakai teman-teman operator supaya memberi speed up to 160 Mbps. Kalau di 900MHz bandwidth terbatas, speed juga terbatas,” terang Teguh saat dihubungi KompasTekno, Kamis (15/1/2014).

Dia menambahkan, kecepatan up to 160 Mbps itu bisa dicapai dengan agregasi kanal, yaitu dengan memanfaatkan 5 MHz spektrum di frekuensi 900 MHz dan 20 MHz spektrum di frekuensi 1.800 MHz. Teknologi yang diterapkan untuk agregasi ini pun berbeda. “Tergantung kebutuhan user dan investasi operator,” pungkasnya.

Saat ini, frekuensi 1.800 MHz dihuni oleh empat operator telekomunikasi. Total lebar pita yang dipakai mencapai 75 MHz. Komposisi saat ini adalah Telkomsel menguasai 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, XL Axiata 22,5 MHz, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) 10 MHz. Penataan diperlukan agar blok frekuensi mereka dapat berdampingan.

Durasi penataan ulang tersebut tergantung pada kesiapan operator. Namun Rudiantara menambahkan, penerapan 4G tersebut tidak dilakukan langsung di seluruh Indonesia melainkan dimulai per pulau.

“Kalau per pulau saya yakin pertengahan tahun ini kita sudah bisa jalan. Kalau ditanya kesiapan operator, ya, operator si nanti-nanti dulu. Tapi kita harus jalan,” ujar Rudiantara di sela-sela acara Social Media for Social Good, Selasa (13/1/2015).

Nasib 2G

Selain soal penataan ulang, saat ini frekuensi 1.800 MHz masih berisi pelanggan 2G. Total ada lebih dari 180 juta pelanggan 2G di Indonesia yang menggunakan frekuensi ini, dengan rincian Telkomsel 90 juta, Indosat 35 juta, XL 30 juta, dan Tri 20 juta.

Teguh berpendapat operator punya dua pilihan dalam hal ini. Jika operator masih membagi alokasi 20 MHz spektrumnya untuk 4G dan 2G, berarti pelanggan akan tetap bisa memakai frekuensi tersebut.

Akan tetapi, opsi tersebut bisa berdampak pada kecepatan 4G yang tidak maksimal.

“Kalau setengah-setengah akan mengurangi bandwidth yang 20MHz. Kecepatan tidak maksimal. Jadinya seperti di 900 MHz sekarang, karena (bandwidth) cuma 5MHz speed jadi cuma up to 36 Mbps,” jelasnya.

Opsi kedua adalah 20 MHz spektrum seluruhnya untuk 4G. Dampaknya pelanggan harus pindah ke frekuensi lain, misalnya ke 900 MHz atau terputus.

“Efeknya pada frekuensi ini kapasitasnya terbatas, artinya jumlah pelanggan juga lebih terbatas,” imbuhnya.

“Biasanya operator akan melakukannya bertahap. Pesan kami jangan sampai hal ini merugikan pelanggan existing,” tutup Teguh.

Microsoft Rilis Nokia 215, Ponsel Internet Super Murah

KOMPAS.com – Meski telah mengakuisisi Nokia delapan bulan yang lalu, Microsoft masih merilis perangkat dengan label perusahaan asal Finlandia tersebut. Satu produk terbaru yang dirilis oleh Microsoft dinamakan Nokia 215.

Apa yang spesial dari produk baru ini? Salah satunya, Microsoft memberi label harga super murah bagi Nokia 215. Nantinya, produk ini akan dilepas dengan harga 29 dollar AS atau sekitar Rp 400.000.

Memiliki harga yang terjangkau, ponsel tersebut tetap dilengkapi dengan kemampuan untuk berselancar di internet. Microsoft, seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (6/1/2015), mengklaim bahwa Nokia 215 merupakan “ponsel entry level dengan kemampuan internet termurah saat ini”.

Untuk mengakses dunia maya, Microsoft menyediakan aplikasi peramban mobile Opera Mini di Nokia 215. Selain itu, pengguna juga akan langsung mendapatkan aplikasi media sosial, seperti Twitter dan Facebook.

Meski sudah dilengkapi kemampuan untuk mengakses internet, Nokia 215 ternyata belum dilengkapi kemampuan mengakses jaringan 3G. Ia hanya mampu mengakses jaringan 2G.

Sebagai ponsel kelas entry, Nokia 215 tidak dilengkapi dengan spesifikasi yang terlalu canggih. Pengguna akan mendapatkan ponsel yang memiliki layar sebesar 2,4 inci dengan resolusi 320 x 240, kamera 0,3 megapiksel, dan konektivitas Bluetooth.

Ponsel tersebut juga sudah mendukung penggunaan dua kartu SIM, lampu senter, dan radio FM.

Seperti ponsel low-end Nokia lainnya, perangkat yang satu ini juga dilengkapi dengan kemampuan baterai yang mumpuni. Microsoft mengklaim, produk ini dapat digunakan selama 20 jam untuk menelepon, 45 jam untuk mendengarkan radio FM, dan 29 hari masa standby.

Nokia 215 sendiri hanya akan dirilis di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa di kuartal pertama tahun 2015 ini.

PSN Tumbang, Ini Kompensasi dari Sony

KOMPAS.com – Layanan PlayStation Network (PSN) milik Sony sempat tumbang selama beberapa hari akibat diserang oleh kelompok Lizard Squad. Tidak ingin para penggunanya berpaling ke layanan lain, Sony menawarkan beberapa kompensasi.

Salah satu tawaran kompensasi yang diberikan oleh perusahaan asal Jepang ini ditujukan bagi anggota yang masa keanggotaannya masih aktif pada tanggal 25 Desember 2014 lalu.

Bagi mereka yang memenuhi syarat tersebut, Sony menawarkan tambahan masa keanggotaan selama lima hari secara gratis.

Akan tetapi, Sony belum akan mengumumkan kapan tepatnya bonus tersebut diberikan.

“Jika masa keanggotaan Anda sudah habis sebelum bonus tersebut tersedia, Anda (secara otomatis) akan menerima lima hari tambahan untuk PlayStation Plus apabila sudah tersedia,” tulis Sony dalam blog resmi PlayStation.

Selain itu, seperti dikutip KompasTekno dari Cnet, Sabtu (3/1/2015), Sony akan memberikan potongan harga sebesar 10 persen untuk semua konten yang dijual di jaringan PSN.

Kapan tepatnya Sony akan memberikan masa diskon tersebut masih belum diketahui. Akan tetapi, Sony mengumumkan bahwa masa tersebut akan diadakan pada bulan ini juga.

“Diskon tersebut dapat digunakan untuk konten yang tersedia di PS Store, termasuk game laris terbaru, game indie pemenang penghargaan, add-ons game, dan banyak pilihan film layar kaca dan layar lebar,” ungkap Sony.

Pada malam Natal, Lizard Squard diketahui membombardir server milik Sony dan Microsoft dengan menggunakan metode Distributed Denial of Service (DDoS). Server web yang kelebihan beban pun kemudian akan tampak offline ketika diakses penggunanya.

Oleh karena serangan DDoS tersebut, layanan PSN dan Xbox Live sempat tumbang selama beberapa hari.